Siapa yang kita mahu untuk dijadikan pemimpin?
Mungkinkah pemimpin idola semacam ini?
Atau bagi kita, siapa pemimpin itu tidak penting.
Yang penting pemimpin itu tahu buat kerja..!
Ada benarnya apa yang kita fikirkan itu. Tetapi lagi pasti kebenarannya kalau akal kita itu bersandarkan pada apa yang digariskan al-Quran dan sunnah.
"Kabarkanlah kepada orang-orang munafik bahwa mereka akan mendapat siksaan yang pedih, (yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mu’min. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah." (An Nisaa 4:138-139).
“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil orang-orang Yahudi dan Nasrani menjadi pemimpin-pemimpin (mu): sebahagian mereka adalah pemimpin bagi sebahagiaan yang lain. Barangsiapa diantara kamu mengambil mereka sebagai pemimpin, maka sesungguhnya orang itu termasuk golongan mereka. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim ” ( Al-Quran, Al Maidah:51)
“Hai orang2 yang beriman! Janganlah kamu jadikan bapak-bapak dan saudara-saudaramu menjadi pemimpin-pemimpinmu, jika mereka lebih mengutamakan kekafiran atas keimanan. Dan siapa di antara kamu menjadikan mereka menjadi pemimpin, maka mereka itulah orang-orang yang zalim” (Al Quran, At Taubah:23)
“Hai orang2 yang beriman! Janganlah kamu mengambil orang-orang kafir menjadi wali (teman atau pelindung)” (Al-Quran, An Nisaa:144)
“Janganlah orang-orang mukmin mengambil orang-orang kafir menjadi pemimpin, bukan orang mukmin. Barang siapa berbuat demikian, bukanlah dia dari (agama) Allah sedikitpun…” (Al-Quran, Ali Imran:28)
Pemimpin itu Daie!
“Barang siapa melihat kemungkaran, maka hendaknya ia merubah dengan tangannya, jika tidak mampu, maka hendaknya merubah dengan lisannya, jika tidak mampu, maka dengan hatinya. Dan yang demikian itulah selemah-lemahnya iman”. (HR. Muslim)
Seorang daie tidak membawa ummat ke arah jahiliyyah, malah tegas dalam membanteras jahiliyyah itu hingga ke akar umbi.
Imam Ibnu Katsir menukil satu hadith yang berbunyi :
“Barangsiapa menyeru dengan seruan-seruan jahiliyah maka sesungguhnya dia menyeru ke pintu jahanam.” Berkata seseorang : “Ya Rasulullah, walaupun dia puasa dan shalat?” “Ya, walaupun dia puasa dan shalat, walaupun dia mengaku Muslim. Maka menyerulah kalian dengan seruan yang Allah telah memberikan nama atas kalian, yaitu : Al Muslimin, Al Mukminin, Hamba-Hamba Allah.” (HR. Imam Ahmad)
Pemimpin harus jujur!
Dari Ma’qil ra. Berkata: Saya akan menceritakan kepada engkau hadith yang saya dengar dari Rasulullah saw. Dan saya telah mendengar baginda bersabda: “Seseorang yang telah ditugaskan Tuhan untuk memerintah rakyat, kalau ia tidak memimpin rakyat dengan jujur, niscaya dia tidak akan memperoleh bau Syurga”. (HR. Bukhari)
Jadilah pemimpin yang adil!
Dari Abu Hurairah ra, ia berkata, bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
“Ada tujuh golongan manusia yang kelak akan memperoleh naungan dari Allah pada hari yang tidak ada lagi naungan kecuali naungan-Nya, (mereka itu ialah):
1. Imam/pemimpin yang adil;
2. Pemuda yang terus-menerus hidup dalam beribadah kepada Allah;
3. Seorang yang hatinya tertambat di masjid-masjid;
4. Dua orang yang bercinta-cintaan karena Allah, berkumpul karena Allah dan berpisah pun karena Allah;
5. Seorang pria yang diajak (berbuat serong) oleh seorang wanita kaya dan cantik, lalu ia menjawab “sesungguhnya aku takut kepada Allah”;
6. Seorang yang bersedekah dengan satu sedekah dengan amat rahasia, sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya;
7. Seorang yang selalu ingat kepada Allah (dzikrullâh) di waktu sendirian, hingga melelehkan air matanya.
(HR. Bukhari dan Muslim)
“Hai orang-orang yang beriman! Tegakkanlah keadilan sebagai saksi karena Allah. Dan janganlah rasa benci mendorong kamu berlaku tidak adil. Berlaku adillah, kerana itu lebih dekat dengan taqwa…” (Al Quran, Al-Maidah: 8)
Ahmad Ramdan Zainordin
17 November 2011, 1.52PM
Volgograd, Rusia